Penyetia dan Pengusir Kesetiaan
Pernah kau
dengarkan tentang “Kesetiaan”?
Pernah kau percaya
pada janji setia?
Dulu, seseorang
hendak mengajarkan padaku arti setia saat aku bermain dengan kesetiaan
Dulu, seseorang
merubah pandanganku tentang arti setia
Dulu, aku selalu
beranggapan “belum waktunya setia, sekarang mah main-main aja dulu”
Tapi aku berubah
pikiran saat kebersamaan menjadi penghangat hati
Aku mulai
tersentuh dengan sikap-sikap sederhana, dengan perhatian-perhatian kecil
Tapi aku mulai
menuntut, aku mulai besar kepala, membangkang, mengharapkan perhatian
Aku mengusik
setiap ketenangan dan akulah pengusir setiap kesetiaan
Aku hanya
mengharapkan, terus, terus, terus dan tak pernah diharapkan
Seorang yang buruk
dengan sagala keterbatasan
Inilah aku
Sosok yang tak
pernah bersyukur dan selalu menuntut
Dan sekarang disinilah
aku berada, disudut sepi
Bukan kehilangan,
tapi aku menghilangkan
Aku menghilangkan
penyetia dalam hidupku
Oh Yang Kuasa,
disini aku berharap dengan hati yang gelap,
Suatu saat, ketika
cahaya yang lain hadir hendak menghapus duka,
Segerakanlah
sadarku
Agar aku tak lagi
menghilangkan penyetia lain dalam hidup ini
Cukup sekali aku
merasakan kecewa yang teramat sangat,
Atas kebodohan
sikap yang kekanakkan.
Ini bukanlah
sebuah puisi yang sarat makna,
Ini hanyalah
tulisan permohonan maaf,
Pengakuan diri,
Dan sebuah Doa
untuk segala kesedihan hari kemarin.
sumber gambar : http://sharingdisini.com/2012/12/21/hewan-ter-setia-di-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar