Rabu, 14 Mei 2014

Tulisan saya : Penyetia dan Pengusir Kesetiaan




Penyetia dan Pengusir Kesetiaan
Pernah kau dengarkan tentang “Kesetiaan”?
Pernah kau percaya pada janji setia?
Dulu, seseorang hendak mengajarkan padaku arti setia saat aku bermain dengan kesetiaan
Dulu, seseorang merubah pandanganku tentang arti setia
Dulu, aku selalu beranggapan “belum waktunya setia, sekarang mah main-main aja dulu
Tapi aku berubah pikiran saat kebersamaan menjadi penghangat hati
Aku mulai tersentuh dengan sikap-sikap sederhana, dengan perhatian-perhatian kecil
Tapi aku mulai menuntut, aku mulai besar kepala, membangkang, mengharapkan perhatian
Aku mengusik setiap ketenangan dan akulah pengusir setiap kesetiaan
Aku hanya mengharapkan, terus, terus, terus dan tak pernah diharapkan
Seorang yang buruk dengan sagala keterbatasan
Inilah aku
Sosok yang tak pernah bersyukur dan selalu menuntut
Dan sekarang disinilah aku berada, disudut sepi
Bukan kehilangan, tapi aku menghilangkan
Aku menghilangkan penyetia dalam hidupku
Oh Yang Kuasa, disini aku berharap dengan hati yang gelap,
Suatu saat, ketika cahaya yang lain hadir hendak menghapus duka,
Segerakanlah sadarku
Agar aku tak lagi menghilangkan penyetia lain dalam hidup ini
Cukup sekali aku merasakan kecewa yang teramat sangat,
Atas kebodohan sikap yang kekanakkan.
Ini bukanlah sebuah puisi yang sarat makna,
Ini hanyalah tulisan permohonan maaf,
Pengakuan diri,
Dan sebuah Doa untuk segala kesedihan hari kemarin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar